Selamat Tinggal Kurikulum Merdeka! Mengapa Mendikdasmen Stop Kurmer? Simak Ulasannya!

Dunia pendidikan Indonesia kembali dihebohkan dengan kabar penghentian Kurikulum Merdeka (Kurmer).

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, dikabarkan tengah mempertimbangkan serius untuk menghentikan penerapan Kurikulum Merdeka di seluruh jenjang pendidikan.

Keputusan ini diambil setelah Mendikdasmen melakukan evaluasi mendalam terhadap pelaksanaan Kurikulum Merdeka.

Mendikdasmen Abdul Mu'ti telah menerima banyak masukan dari berbagai pihak, terutama para guru dan praktisi pendidikan. 

Selain itu, hasil evaluasi juga menunjukkan adanya penurunan kualitas pembelajaran dan output pendidikan secara umum.

Beberapa indikator seperti nilai rata-rata siswa, minat belajar, dan kemampuan berpikir kritis mengalami penurunan setelah penerapan Kurikulum Merdeka.

Apakah Deep Learning Jadi Alternatif?

Beredar kabar bahwa Kementerian Pendidikan tengah mempertimbangkan untuk mengadopsi pendekatan pembelajaran yang lebih mendalam atau deep learning sebagai pengganti Kurikulum Merdeka.

Pendekatan ini dinilai lebih relevan dengan perkembangan zaman dan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran siswa.

Deep learning menekankan pada pemahaman konsep yang mendalam, bukan hanya menghafal. Hal ini sejalan dengan tuntutan abad ke-21.

Namun, hingga saat ini Mendikbudristek Abdul Mu'ti belum memberikan konfirmasi resmi mengenai penghentian Kurikulum Merdeka dan penerapan deep learning. 

Pihak Kementerian Pendidikan masih terus melakukan kajian dan diskusi dengan berbagai pihak terkait.

Kabar penghentian Kurikulum Merdeka ini memicu berbagai reaksi dari masyarakat. Sebagian besar guru dan orang tua menyambut positif keputusan ini.

Mereka berharap kebijakan baru dapat memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi selama ini.

Kebijakan baru ini diharapkan dapat memberikan kejelasan dan mengurangi beban kerja guru.

Namun, tidak sedikit pula yang merasa kecewa dengan rencana penghentian Kurikulum Merdeka. 

Mereka menilai bahwa kurikulum ini memiliki banyak potensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

"Kurikulum Merdeka sebenarnya memiliki konsep yang bagus. Hanya saja, perlu ada perbaikan dan dukungan yang lebih baik," ungkap seorang pemerhati pendidikan.

Apa Selanjutnya?

Nasib Kurikulum Merdeka masih menjadi tanda tanya. Publik menantikan keputusan final dari Kementerian Pendidikan.

Perubahan kurikulum tentu akan berdampak besar pada dunia pendidikan Indonesia. 

Oleh karena itu, diharapkan pemerintah dapat mengambil keputusan yang bijak dan mempertimbangkan masukan dari berbagai pihak.

Editor: Lely Suryani

Sumber: kemdikbud.go.id

0 Response to "Selamat Tinggal Kurikulum Merdeka! Mengapa Mendikdasmen Stop Kurmer? Simak Ulasannya! "