Kemendikbud Rumuskan Mengenai Pembelajaran STEAM di Sekolah
Pemerintah masih dalam tahap merumuskan metode
pembelajaran Science, Technology, Engineering, Art, Mathematic (STEAM) di
sekolah. Namun penerapan STEAM tidak akan dipaksakan karena melihat kesiapan
sekolah.
Kabid Pembelajaran Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan
Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud Suprananto mengatakan,
Kemendikbud sedang merumuskan ketetapan mengenai STEAM yang akan diterapkan di
sekolah.
Menurutnya, ada dua pilihan yang sedang
dibahas, yakni apakah pemerintah ingin secara eksplisit kurikulum yang berlaku
di sekolah berbasis STEAM atau metode pembelajaran STEAM hanya dilakukan sesuai
dengan kemampuan di sekolah masing-masing.
“Kemendikbud tidak mau membentuk mata pelajaran STEAM
tersendiri, tetapi lebih pada mengemas semua pembelajaran melalui pendekatan
STEAM,” ujar Suprananto seusai acara Indonesia STEAM Week di Kantor
Kemendikbud.
Dia menuturkan, sebetulnya pembelajaran STEAM sudah
berjalan di sekolah semisal di DKI Jakarta. Mereka memang tidak eksplisit
menyebut STEAM di pembelajaran. Misalnya pembelajaran yang mengaitkan matematika,
biologi, dan ekonomi.
Namun dia mengaku belum banyak sekolah yang menerapkan.
Dia menekankan, jika Kurikulum 2013 dijalankan dengan baik, sejatinya hal itu
sudah sesuai dengan konsep pembelajaran STEAM. Dia menjelaskan, karakteristik
STEAM ini sebetulnya untuk mencapai kompetensi pembelajaran lintas mata
pelajaran.
Namun kompetensi lintas mapel ini hanya bisa terjadi di
jenjang SD karena mapelnya tematik. Kasi Kurikulum Kanwil Kemenag DKI Jakarta
Arief Maulana menyampaikan bahwa Kemenag juga menunggu kebijakan dari
Kemendikbud mengenai STEAM.
Pihaknya selalu memantau informasi mengenai STEAM ini
karena ingin meningkatkan mutu siswa siswi di madrasah. “Guru madrasah juga
sudah menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Kami mengikuti tren,” ujarnya.
Sementara itu pengamat pendidikan dari Eduspec Indra
Charismiadji berpendapat, dunia sudah mengenal STEAM sejak 2001. Lalu rumusan
keterampilan abad ke-21 diperkenalkan pada 2002.
Sementara Indonesia, menurut dia, sudah tertinggal 10
tahun karena negara lain sudah akrab lama dengan STEAM. “Kurikulum STEAM ini
sangat dibutuhkan dunia pendidikan jika Pe me rintah Indonesia mau mengatasi
ketertinggalan tersebut,” katanya.
Sumber
: https://news.okezone.com
0 Response to "Kemendikbud Rumuskan Mengenai Pembelajaran STEAM di Sekolah"