4 Langkah Mendikbud Nadiem Makarim Ciptakan SDM Unggul Lewat Pendidikan
Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan Nadiem Makarim mendapat kehormatan luar biasa
dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mereformasi pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM) melalui dunia pendidikan.
Dilantiknya Nadiem
Makarim menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) seakan
menjadi angin segar untuk pendidikan di Indonesia.
Sementara
itu, mantan CEO Gojek ini memiliki cara lain sebelum menyusun rencana program
pendidikan Indonesia. Berlatar dari dunia bisnis, Nadiem belajar bak seorang
murid untuk menyesuaikan diri untuk memamahi dunia pendidikan.
Dalam
rencana 100 hari kerja, dia berencana menemui orang-orang di dunia pendidikan
untuk belajar membangun pendidikan Indonesia.
"Saya
tidak ada rencana 100 hari. Rencana saya 100 hari adalah untuk duduk dan
mendengar, berbicara dengan para pakar yang telah bertahun-tahun berdampak pada
kualitas pendidikan di Indonesia dan belajar dari mereka," ujar Nadiem di
Kemendikbud, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019.
Lantas,
langkah apa saja yang akan dilakukan Nadiem Makarim untuk menciptakan
SDM yang unggul lewat pendidikan?
1.
Mengenalkan Konsep Kemerdekaan Belajar
Menurut
Nadiem, interpretasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terhadap visi
presiden ada dua hal, yaitu merdeka belajar dan guru penggerak.
Apa
itu kemerdekaan belajar? Kemerdekaan belajar artinya kemerdekaan di setiap
jenjang unit pendidikan.
"Kemerdekaan
harus turun terus. Lembaga perguruan tinggi merdeka dari berbagai macam
regulasi dan birokratisasi. Para pendidik dan dosen juga dimerdekakan dari
briorkrasi," kata Nadiem saat memberikan sambutan di Universitas
Indonesia, Rabu (4/12/2019).
Di
perguruan tinggi, mahasiswa diberikan kemerdekaan untuk belajar sesuai
kemauannya, kemampuan, dan minat.
"5
tahun ke depan nggak akan nyaman sama sekali untuk berbagai macam institusi
pendidikan. Tapi kalau mau perguruan tinggi kita aman, relevan kita harus
lakukan perubahan ini," ujar dia.
2. Mencetak Pemimpin Masa Depan
Mencetak
pemimpin masa depan, Nadiem menjelaskan visi-misi Presiden Jokowi untuk
menciptakan SDM yang unggul.
"Lima
tahun ke depan prioritas nomor satu adalah ada satu mahasiwa yang keluar dia
bisa apa, sukses apa, dan karakter seperti apa," kata Nadiem saat
memberikan sambutan di acara serah terima Rektor Universitas Indonesia, Rabu
(4/12/2019).
Saat
ini, lanjut Nadiem, Indonesia sedang memasuki era di mana gelar tidak
menjamin kompentensi.
"Memasuki
era di mana kelulusan tidak menjamin kesiapan berkarya, agregitasi tidak
menjamin mutu, masuk kelas tidak menjamin belajar," ujar dia.
Menurut
Nadiem, ini menjadi tantangan untuk mengubah sistem pendidikan dalam lima tahun
ke depan.
3. Tips Tingkatkan Budaya Literasi
Sebelumnya
bertempat di kantor Kemendikbud, Jakarta, Selasa, 3 Desember 2019, mantan
bos Gojek ini mengaku prihatin dengan perolehan peringatan Programme for
International Student Assessment atau PISA 2018 yang baru saja dirilis.
Menurut
Nadiem, hasil PISA tersebut harus dijadikan cara pandang baru untuk melihat
pendidikan di Indonesia. Meski demikian, Nadiem merasa risau dengan perolehan
ranking Indonesia dalam PISA khususnya bidang membaca.
Posisi
bidang baca anak Indonesia berada di peringkat keenam terbawah dengan skor
hanya 371. Jauh di bawah negara tetangga Malaysia yang mendapatkan skor 415.
Melihat
fakta seperti itu, Mendikbud merasa perlu adanya perubahan cara pandang bangsa
Indonesia dalam membaca. Menurut dia, budaya literasi bukan hanya dilakukan
dengan cara-cara konvensional, yaitu melalui buku.
"Mungkin
kaya main games ya. Bapak-bapak, Ibu-ibu pernah main games, iya kan," ucap
Nadiem.
4. Mau Hapus UN
Ketua
Komisi X DPR RI Syaiful Huda mengatakan pihaknya masih menunggu keterangan
resmi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, terkait rencana
penghapusan ujian nasional (UN). Nadiem berencana menghapus UN.
"Saya
masih tunggu keterangan resmi dari Nadiem soal ini, karena sampai hari ini
Komisi X juga masih menunggu secara resmi pernyataan
Mas Nadiem terkait dengan penghapusan Ujian Nasional itu," kata
dia, saat dihubungi Merdeka, Senin, 2 Desember 2019.
Dia
pun menegaskan, UN merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional di
Indonesia. Oleh karena itu, kebijakan tersebut perlu dikaji dan disiapkan
secara matang agar tak hanya kebijakan parsial semata.
"Artinya
kalau ada skema penghapusan UN, ini pasti terkait dengan regulasi yang lain
pada konteks sistem pendidikan nasional kita. Karena kami tidak ingin kebijakan
ini parsial seperti yang sudah-sudah," ujar Syaiful Huda.
Salah
satu hal yang harus dilakukan adalah merevisi Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, mengingat UN diatur dalam aturan tersebut.
Sumber
: https://m.liputan6.com
0 Response to "4 Langkah Mendikbud Nadiem Makarim Ciptakan SDM Unggul Lewat Pendidikan"