Kemendikbud Bakal Revitalisasi 5.000 SMK Hingga 2024
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
menargetkan sebanyak 5.000 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang akan
direvitalisasi hingga 2024 dalam rangka mempersiapkan generasi muda untuk
peningkatan kualitas SDM melalui pelatihan kerja atau vokasi.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy
menuturkan revitalisasi tersebut sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres)
Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan Dalam Rangka
Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia yang telah
ditetapkan pada 9 September 2016.
“Pertama jumlah SMK diperbanyak dibanding SMA. Lalu
menyiapkan lulusan masuk ke dunia kerja sesuai dengan tuntutan lingkungan
seperti industri 4.0,” katanya saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator
Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (7/10/2019).
Ia menuturkan bahwa program revitalisasi ini
sebenarnya sudah dilakukan sejak 2018 dengan jumlah 300 SMK, pada 2019 sebanyak
300 SMK, dan untuk 2020 ada 550 SMK serta akan terus dikembangkan agar bisa
mencapai 5 ribu pada 2024 mendatang.
“Sebetulnya masih jauh dari target karena jumlah SMK
kita kan 14 ribu,” ujarnya.
Muhadjir menjelaskan ada lima sektor yang menjadi
fokus revitalisasi yaitu pariwisata, pertanian produktif, ekonomi kreatif, kemaritiman
atau kelautan, pariwisata, dan energi pertambangan dengan menerapkan strategi
perubahan kurikulum yakni dari supply base menjadi demand base.
“SMK itu yang menentukan bukan hanya pemerintah
melainkan industri. Jadi nanti tenaga gurunya juga akan kita ambil sebagian
dari mereka yang sudah punya pengalaman kerja di lapangan,” katanya.
Muhadjir melanjutkan, pemerintah menyiapkan anggaran
sekitar Rp4,3 triliun untuk pelatihan kerja tersebut sehingga diharapkan para
siswa lulusan SMK bisa memiliki bekal dasar sebelum mendapat pelatihan lanjutan
dari para industri.
Menurutnya, persiapan untuk siswa SMK tidak cukup jika
hanya melalui pelajaran yang didapat dari sekolah sehingga ada pre service
training yang wajib diikuti oleh mereka.
Oleh sebab itu, para lulusan SMK tersebut juga
diarahkan untuk mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) milik
Kementerian Tenaga Kerja sebab hal itu sebagai jembatan dalam mengakomodasi
lulusan baru agar semakin siap untuk masuk ke dunia kerja.
“Sebetulnya memang kalau secara teoritik kita tidak
mungkin betul-betul menyiapkan tenaga kerja yang siap pakai dari sekolah jadi
Kementerian Tenaga Kerja punya BLK untuk jembatan akomodasi lulusan segar dari
SMK dan SMA,” katanya.
Muhadjir menilai kesuksesan revitalisasi SMK merupakan
tugas bersama antara pemerintah dan sektor industri sehingga pemerintah juga
telah menerbitkan aturan pengurangan pajak penghasilan (PPh) atau insentif
super deduction kepada para perusahaan yang turut membantu peningkatan kualitas
sumber daya manusia (SDM) pada lulusan SMK.
“Kemenperin juga karena sekarang sudah ada kebijakan
presiden soal super deduction jadi perusahaan yang bantu sekolah dan balai
latihan kerja itu ada pemotongan pajak,” ujarnya.
0 Response to "Kemendikbud Bakal Revitalisasi 5.000 SMK Hingga 2024"