Kemendikbud Akan Melakukan Pembersihan Data Dengan Menghapus 30 ribu Guru Honorer Yang Tidak Lagi Bekerja Menjadi Guru Honorer
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud),
Muhadjir Effendy mengatakan bahwa keberadaan guru honorer masih sangat
dibutuhkan sebagai guru pengganti. Sebab, jumlah guru di Indonesia masih belum
merata.
Mendikbud mengatakan keberadaan guru honorer ini untuk
menggantikan guru yang sudah mamasuki usia pensiun, penambahan sekolah baru,
penambahan ruang kelas baru, atau sebagai pengganti guru yang meninggal dunia
maupun yang mengundurkan diri.
"Namun karena ada moratorium maka berakibat pada
penumpukan. Oleh karena itu, kami ingin menyelesaikan masalah guru honorer agar
kami bisa mengangkat guru dengan jalur reguler,” ujar Mendikbud kepada kepada
awak media seusai pertemuan bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani di Kantor
Kementerian Keuangan, Lapangan Banteng, Jakarta, Selasa (23/1).
Mendikbud mengatakan upaya untuk meningkatkan kualitas
pendidikan di Indonesia, maka pihaknya akan merekrut guru-guru honorer.
Kemudian mereka akan dilatih agar kemampuannya semakin meningkat.
“Kemarin kami sudah bicara ke Badan Kepegawaian Negara
(BKN), kalau bisa honornya diambil dari Dana Alokasi Umum (DAU). Jangan dari
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) karena pasti nanti sulit",
ujar Muhadjir Effendy.
Lebih lanjut Mendikbud mengatakan berdasarkan
sensus yang sudah dilakukan oleh Kemendikbud menunjukkan dari 736 ribu
guru honorer, ternyata 30 ribu guru honorer diantaranya sudah tidak ada di
sekolah. Maka itu pihaknya akan melakukan pembersihan data dengan menghapus
yang sudah tidak lagi menjadi guru honorer.
Pada kesempatan yang sama Menteri Keuangan (Menkeu)
Sri Mulyani menyambut positif dan mendukung langkah-langkah yang ditempuh
Mendikbud dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
“Saya setuju dan mendukung agar ada semacam kemampuan
influence dari pusat untuk bisa mempengaruhi atau bahkan memaksa daerah untuk
bisa meningkatkan kualitas dan compliance (pemenuhan) mereka terhadap
standar-standar yang kita inginkan” ujar Sri Mulyani.
Ditambahkan Sri Mulyani, persoalan guru sebenarnya
terkait juga dengan lokasi sebab rasio antara jumlah guru dengan murid sudah
bagus, tapi lokasinya tidak merata. "Yang perlu kita benahi adalah tata
kelolanya. Saya hanya titip satu hal saja agar tata kelola guru kedepannya
efisien dan tidak menimbulkan biaya tinggi maupun korupsi. Selain itu, jumlah
guru juga perlu mencocokkan dengan kebutuhan guru mata pelajaran, jangan sampai
salah,” ujarnya.
Sekedar Informasi dalam rangka upaya percepatan
pembangunan pendidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
membahas berbagai persoalan dengan Kementerian Keuangan. Topik yang dibahas
dalam pertemuan itu, antara lain, mengenai guru honorer, revitalisasi SMK, dana
perwalian kebudayaan serta penggunaan teknologi dan informasi dalam
pembelajaran.
Pertemuan yang dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy dan Menteri Keuangan (Menkeu),
berlangsung pada Selasa (23/1/2019), di kantor Kementerian Keuangan, Lapangan
Banteng, Jakarta.
Sumber : GTK Kemdikbud
0 Response to "Kemendikbud Akan Melakukan Pembersihan Data Dengan Menghapus 30 ribu Guru Honorer Yang Tidak Lagi Bekerja Menjadi Guru Honorer "