Di Era Revolusi Industri 4.0, Posisi Guru PAUD Sangat Penting
Guru Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) adalah guru yang sesungguhnya guru. “Dialah orang
kedua setelah orangtua mengukir dan membangun pondasi penguatan jati diri
di atas “lahan” (fitrah) setiap peserta didik,” kata pakar pendidikan Zulfikri
Anas, dalam Seminar Nasional PAUD yang diadakan oleh Program Studi PG PAUD,
FKIP Uhamka di Jakarta, Sabtu (9/2).
Ia
menambahkan, pondasi tersebut menjadi sangat penting karena akan menjadi
jaminan kekuatan dalam mebangun benteng yang mampu menyelamatkan setiap anak
dari berbagai macam bencana dan kegagalan hidup, baik di dunia maupun akhirat.
“Benteng itu adalah akhlak mulia yang terbentuk karena pematangan proses
berpikir, intelektualisme, kecerdasan, dan keimanan,” ujarnya.
Dekan
FKIP UHAMKA, Desvian Bandarsyah saat membuka seminar mengemukakan, seminar yang
mengankat tema “Membangun PAUD Berkualitas dan Berkemajuan dalam Menghadapi
Revolusi Industri 4.0” itu menekankan, betapa pentingnya posisi guru PAUD
dalam upaya membangun sumber daya manusia yang berkualitas sejak dini.
“Pada
era revolusi industri 4.0 ini, kekuatan sumber daya manusia menjadi kunci
keberhasilan suatu bangsa. Kekuatan tersebut didukung oleh kemampuan berpikir
kritis, kreatif, kolaborasi, dan komunikasi dan memangkan persaingan yang
semakin ketat ini. Hal ini perlu dibangun sejak dini,” ujar Desvian Bandarsyah
dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Selasa (12/2).
Zulfikri
Anas menegaskan, setiap anak pembawa amanah yang unik dan tak tergantikan.
Setiap individu menempati ruang yang sudah diperhitungkan Allah dengan matang
untuk apa seseorang dilahirkan. “Kesadaran ini menjadi kunci keberhasilan guru
PAUD dalam mengantarkan anak ke jenjang pendidikan selanjutnya,” ujarnya pakar
pendidikan yang sehari-hari bertugas di Pusat Kurikulum & Perbukuan,
Balitbang Kemendikbud.
Ia
menambahkan, seorang guru PAUD harus mampu menjadikan dirinya seperti anak
muridnya, masuk ke dalam diri muridnya secara total sehingga sang guru paham
betul apa yang dibutuhkan anak didiknya, saat itu maupun masa datang. Di
sinilah keutamaan guru PAUD.
Untuk
mewujudkan hal itu, kata Zulfikri, dua modal utama bagi seorang guru
PAUD, yaitu hati nurani dan keikhlasan. Etika, estetika, cinta, kasih
sayang, kehangatan, dan empati yang mendalam dari seorang guru terhadap setiap
peserta didiknya, apapun kondisi mereka. Hal ini menjadi bukti kesucian jiwa
seorang guru PAUD.
“Kesucian
jiwa seorang guru PAUD akan memancarkan energi yang meneduhkan suasana batin
para muridnya. Pancaran sinar matanya yang tajam menembus mata batin anak,
namun ketajaman itu justeru terasa lembut di hati para siswanya. Itulah guru
kehidupan,” tegas peneliti Indonesia Bermutu itu.
0 Response to "Di Era Revolusi Industri 4.0, Posisi Guru PAUD Sangat Penting"