Didominasi Kampus Muhammadiyah, Keputusan Kemendikbud Picu Kegaduhan
Kemendikbud
telah pengumuman perguruan tinggi yang bekerjasama dengan lembaga pengembangan
dan pemberdayaan kepala sekolah (LPPKS) tahap ketiga.
Namun,
kali ini memicu polemik lantaran hampir seluruh kampus yang ditetapkan
berafiliasi dengan Muhammadiyah.
Dari
dokumen yang beredar ada 14 kampus yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud. Dari seluruh kampus itu, 12
diantaranya adalah Universitas Muhammadiyah dari sejumlah daerah. Kemudian dua
lainnya adalah Universitas Prof Dr HAMKA Jakarta dan Universitas Pamulang.
Lembaga
Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama (LP Ma’arif NU) menyampaikan rasa keberatan
atas penetapan tersebut. ’’Tiba-tiba beredar surat tersebut,’’ kata Ketua LP
MA’arif NU Z. Arifin Junaidi saat dikonfirmasi (16/5).
Dia
tidak menampik bahwa di lapangan terjadi kegaduhan atas keputusan penetapan
kampus-kampus itu. Pemicunya adalah kenapa hampir semua kampus yang dipilih
adalah kampus milik Muhammadiyah. Setelah mengetahui langsung keberadaan surat
tersebut, Arifin mengatakan langsung berkoordinasi dengan Kemendikbud.
’’Saya
menyampaikan apresiasi ke Mendikbud atas respons cepatnya,’’ katanya. Dia
berharap Kemendikbud juga mengokomodasi kampus-kampus lainnya. Khususnya kampus
yang berada di luar Muhammadiyah. Dengan adanya keterlibatan kampus lainnya,
Arifin berharpa bisa meredam kegaduhan di masyarakat.
Menurutnya
saat ini sudah ada sejumlah kampus di bawah LP Ma’arif NU yang mendaftar untuk
mengikuti program tersebut. Untuk sementara yang sudah siap mendaftar adalah
Unisma Malang, Unipdu Jombang, Unwahas Semarang, UNU Kebumen, dan UIM Makassar.
’’Yang lain menyusul,’’ tuturnya.
Rencananya tanggal 20 Mei kampus-kampus tersebut akan
diundang Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud ke Jakarta.
Saat dikonfirmasi terkait alasan penetapan kampus yang
didominasi perguruan tinggi Muhammadiyah itu, Dirjen GTK Kemendikbud Supriano
tidak bisa memberikan jawaban. Dia menjanjikan keterangan tertulis.
Sumber : https://www.jpnn.com
0 Response to "Didominasi Kampus Muhammadiyah, Keputusan Kemendikbud Picu Kegaduhan"