Science, Technology, Engineering dan Mathematics (STEM) Lebih Efektif Diajarkan dengan Menggunakan Robot
Ketua Komunitas Robot Indonesia (KRI) Adiatmo Rahardi
mengatakan, Science, Technology, Engineering dan Mathematics (STEM) lebih
efektif diajarkan dengan menggunakan robot. Di samping menjadi salah satu jalan
untuk membentuk maker movement.
"Kami mengapresiasi komitmen Cendekia Harapan sebagai
pemula di bidang STEM, dengan area sekolah yang tidak luas berani memberikan
fasilitas dry lab yang dilengkapi dengan peralatan robotik, seperti Vex, Lego
dan Arduino Uno kepada siswa-siswinya," kata Adiatmo Rahardi dalam Seminar
Meneropong Masalah Robotik di Indonesia yang dilaksanakan di Sekolah Cendekia
Harapan, Jakarta, awal pekan ini.
Perubahan sistem pendidikan ke arah maker movement memiliki
potensi yang besar untuk mengubah kualitas pendidikan di Indonesia. Hal inilah
yang menjadi keunggulan Sekolah Cendekia Harapan.
Di mana sekolah mampu mendesain metode pembelajaran yang
memberikan kebebasan kepada siswa untuk berkarya sesuai dengan potensi yang
dimilikinya.
"Siswa bisa menentukan sendiri metode pembelajaran dan
produk yang ingin dibuat dalam satu semester, gerakan pembelajaran seperti ini
tentu akan mencetak generasi maker movement di Indonesia," terangnya.
Menurut Adiatmo, masalah robot di Indonesia berkaitan
dengan sudut pandang masyarakat terhadap robotik. Dalam dunia pendidikan
khususnya, walau beberapa sekolah sudah melaksanakan pendidikan robotik dan
mempunyai prestasi luar biasa dengan membawa medali ketika ikut kompetisi robot
di skala Internasional, terkesan membuat robot hanyalah untuk memenangkan kejuaraan.
Bahkan hanya menjadi sebuah jalan untuk memenuhi capaian
penilaian kinerja (KPI) bagi seorang tenaga pendidik.
Adiatmo mengatakan, KRI memiliki peranan penting dalam
mengatasi masalah tersebut dengan merangkul semua penggerak robotik di
Indonesia. Kegiatan sharing antar anggota KRI menjadi wadah untuk menajamkan
ide-ide inovatif dalam pemerataan ilmu terkait teknologi robotika.
Sehingga mampu mempercepat peningkatan sumber daya manusia
Indonesia yang unggul dalam STEM. Khususnya dalam mengembangkan teknologi
robotika untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa.
Dalam acara workshop tersebut, Adiatmo juga memotivasi
warga Sekolah Cendekia Harapan bahwa membuat robot itu mudah. Modalitas
terbesar dalam membuat robot adalah niat.
"Seperti yang dilakukan salah satu pelajar SMA
Cendekia Harapan, Sheena Abigail, dengan niatnya yang besar dalam mengatasi
permasalahan air bersih di Indonesia, dia mampu membuat sebuah robot Tirta
Amertha,” ujar Adiatmo.
Kepala Pengawas Sekolah Cendekia Harapan Mustika
membeberkan awal mula pergerakan STEM di Cendekia Harapan diawali dengan adanya
pilihan metode pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Project, Debate, dan
Challenge bagi siswanya.
Hal itulah yang mendorong Sheena membuat projek Tirta
Amertha sebagai produk di metode Project yang diikuti selama satu semester. (jpnn.com)
0 Response to "Science, Technology, Engineering dan Mathematics (STEM) Lebih Efektif Diajarkan dengan Menggunakan Robot"