Kemendikbud Terus Mengupayakan Kesejahteraan Guru Honorer
Taklimat media tentang Kebijakan dan Program
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diadakan di Graha 1, Gedung A Lantai 2,
Kemendikbud, Senayan, Jakarta pada Kamis siang (17/10/2019). Dalam kesempatan
tersebut Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
(Dirjen GTK), Supriano mengungkapkan bahwa Kemendikbud terus mengupayakan
kesejahteraan guru honorer.
“Selama 2 tahun saya menjadi Dirjen GTK, kami selalu
mendorong kesejahteraan guru honorer. Berkali-kali kita sampai ke DPR,
Kementerian Keuangan, kita punya niat untuk meningkatkan kesejahteraan para
guru honorer. Sampai dibukalah CPNS tahun 2018 itu ada 66 ribu, 6 ribunya itu
guru honorer yang lolos. Diusahakan lagi, bertubi-tubi sampai ke KSP kita kan
untuk membicarakan guru honorer,” terang Supriano.
Dirjen GTK, Supriano kemudian menjelaskan ada dua grup
guru honorer.
“Akhirnya dibuka lagilah P3K. P3K itu dibuka tahun
2019 ini, khusus untuk guru honorer yang K2. Jadi guru honorer ini ada 2 grup
ya. Grup pertama adalah guru honorer yang diangkat 2005 ke bawah, diberikan
kesempatan ujian untuk yang lolos K1, sisanya ada 157.000 guru honorer yang
dinamakan K2. Ini guru honorer yang 2005 ke bawah ya. Itu pun diberikan
kesempatan oleh pemerintah yang tidak lolos dari 157.000 itu diberikan
kesempatan melalui jalur P3K. Dari 157.000 itu yang daftar hanya 90 ribu, yang
lolos P3K 34 ribu. Artinya pemerintah sudah membuka peluang yang cukup besar
diberikan kesempatan kepada guru honorer K2,” jelas Supriano.
“Ada guru honorer yang diangkat setelah 2005 sampai
sekarang, itulah ketemu angkanya kalau ditambahkan K2 dan guru honorer baru,
dari dapodik cut off 2017 jumlahnya 735.825.
Diperintahkan lagi oleh Pak Menteri untuk sensus ternyata dari 735.825 kita
sensus ke lapangan, yang tidak ada gurunya, hanya nama hampir sekitar 32.000.
Jadi sebenarnya kita sudah berupaya terus mendorong,” imbuhnya.
Dirjen GTK Supriano pun meminta pihak kepala sekolah
dan dinas pendidikan untuk melakukan moratorium terhadap pengangkatan guru
honorer baru.
“Itulah yang kita kunci dari 735 ribu itu, tetapi kita
ambil lagi dapodik cut off dateDesember 2018 ada kenaikan lagi
guru honorer 41 ribu. Ini kan artinya yang kita minta kedisiplinan untuk
pengangkatan guru honorer. Ini posisinya sekarang. Ini yang terus kita usahakan
kalau bisa guru honorer yang lolos CPNS ya CPNS. Yang tidak lolos CPNS ya P3K.
Yang tidak lolos P3K akan kita usahakan dibiayai oleh dana DAU, tentunya
standarnya UMR. Ini terus dikejar dengan masih menanyakan ini realisasinya yang
kita komunikasikan dengan Kementerian Keuangan ternyata itu masih diproses
terus,” ungkap Supriano.
“Artinya upaya-upaya untuk mensejahterakan guru
honorer terus kita upayakan. Kalau ini bisa terlaksana dengan baik, kita juga
minta para kepala sekolah setoplah jangan mengangkat guru-guru honorer, karena
ini kan mau kita rapikan. Karena ini satu tahun saja, 14 bulan ada peningkatan.
Kami minta para kepala sekolah untuk melakukan moratorium dululah, jangan
penerimaan guru honorer yang masuk atau yang ada di penambahan ini,” imbuh
Supriano.
Sumber : https://gtk.kemdikbud.go.id
0 Response to "Kemendikbud Terus Mengupayakan Kesejahteraan Guru Honorer"