Apa Benar Indonesia Kekurangan Guru?
Dikatakan pertumbuhan pendidikan menjadi yang
paling tinggi daripada bidang kesehatan dan keinsinyuran, Ketua Umum PGRI Dr.
Unifah Rosyidi M.Pd tidak setuju.Sebab, PGRI merespon kebutuhan guru yang masih
sangat luar biasa. Selama 10 tahun, lanjut dia, tidak ada lagi rekruitmen guru.
Padahal, terjadi pensiun besar-besaran, yang tersisa hanya guru honor.
“Berdasarkan data Kemdikbud, jumlah guru non PNS
atau guru honor melampaui 50%,” bebernya kepada wartawan di Jakarta, baru-baru
ini.Tidak hanya itu, masalah juga diperparah dengan distribusi guru PNS yang
tidak merata. “Di kota sudah 60%, di daerah masih 30% guru yang disertifikasi,”
paparnya.
Bahkan di ruang lingkup sebesar sekolah,
kesenjangan guru yang telah dan belum disertifikasi menimbulkan kecemburuan.
“Jadi salah jika dikatakan pedidikan sudah banyak. Kita darurat kekurangan
guru. Betul-betul darurat kekurangan guru,” tekannya.
Sementara terkait besarnya angka guru honor
dibanding guru PNS, Unifah menilai perlunya peran pemerntah untuk memberdayakan
guru honor. “Tidak harus jadi PNS. Paling tidak, guru honor diberi kesempatan
dengan diberi pelatihan dan sebagainya,” kata Unifah.
Menurut dia, masyarakat sepakat menginginkan
setiap anak menjadi bintang. Tetapi untuk itu, diperlukan kualitas dan
kesejahteraan guru yang baik. Dengan diberikan pelatihan dan keterampilan
lebih, kecemburuan yang timbul di antar guru tersertifikasi dan tidak
tersertifikasi bisa berkurang.
Tambah Unifah, kehadiran guru swasta (honor)
berguna membantu pemerintah saat kekurangan tenaga pendidik. Di daerah
terpencil, misalnya. Jumlah guru honor di sekolah tidak jarang lebih banyak
daripada guru PNS.
“Kita ini kan swasta, membantu pemerintah. Ketika
pemerintah kekurangan akses pendidikan, swasta dipeluk,” tuturnya. Ia
melanjutkan, persoalan ini juga berlaku untuk sekolah swasta. Di luar negeri,
swasta adalah sekolah untuk anak yang excellent dan extraordinary. Sementara di
Indonesia, swasta hanya penampungan untuk mereka yang tidak terserap di sekolah
negeri.
“Kita niatnya kan membantu pemerintah, maunya
dibina. Bukan malah dibinasakan,” tandasnya.
Sumber
: https://news.okezone.com
0 Response to "Apa Benar Indonesia Kekurangan Guru?"