Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Tanda-tanda Terjadinya Tsunami
Siapa yang tidak pernah mendengar kata Tsunami? Tsunami merupakan salah satu macam bencana alam yang terjadi di Bumi. Dulu, tsunami terdengar asing di telinga masyarakat Indonesia sebelum bencana dahsyat terjadi di ujung barat Indonesia, Aceh. Pada tanggal 24 Desember tahun 2004, Indonesia berduka cita. Bukan hanya Indonesia saja, namun seluruh dunia berduka cita atas terjadinya bencana alam maha dahsyat, yang mematikan ratusan ribu nyawa. Gempa bumi berkekuatan sekitar 9 skala richter menimbulkan gelombang tsunami di pantai Aceh. Gelombang tsunami yang terbentuk sangatlah tinggi hingga belasan meter dan sukses meluluh lantakkan aceh dan daerah di sekitarnya. Bahkan tidak hanya wilayah Aceh saja, namun juga beberapa negara tetangga. Sejak saat itulah masyarakat Indonesia semakin familiar dengan yang namanya tsunami. Bahkan kata tsunami terlalu akrab hinggap di telinga sehingga menyebabkan trauma dan kesedihan mendalam.
Pada kesempatan kali ini kita akan membicarakan lebih lanjut
mengenai bencana tsunami supaya kita mengenal lebih dalam tentang tsunami.
Selain mengenal mengenai tsunami, kita juga bisa mempelajari mengenai tanda-
tanda terjadinya tsunami dan apa saja langkah yang bisa kita lakukan.
Pengertian Tsunami
Tsunami merupakan salah satu jenis bencana alam yang berkaitan
dengan gelombang lautan. Gelombang lautan yang sangat besar dan menerjang
daratan ini disebut dengan tsunami. Tsunami berasal dari bahasa Jepang, Tsu
yang berarti pelabuhan dan Nami yang berarti gelombang. Secara harfiah, tsunami
mempunyai arti ombak besar di pelabuhan. Lebih ilmiah lagi, yang dimaksud
tsunami adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan
laut secara vertikal yang berlangsung dengan tiba- tiba. mengapa nama bencana
ini adalah tsunami yang diambil dari bahasa Jepang? Mungkin karena negara
Jepang merupakan negara yang sangat rawan dengan adanya gempa, sehingga
terjadinya gelombang besar yang merupakan akibat dari gempa biasa terjadi.
Gelombang tsunami merupakan jenis gelombang yang dapat bergerak
ke segala arah hingga mencapai jarak ribuan kilometer. Daya kerusakan yang
diakibatkan gelombang ini akan semakin kuat apabila berada di daratan yang
dekat dengan pusat gangguan. Apabila di lautan, tinggi gelombang tsunami ini
tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 1 meter saja. Meski demikian, kecepatan
yang dimiliki oleh gelombang ini bisa mencapai 500 hingga 1000 kilometer per
jam, kecepatan ini menyamai dengan kecepatan pesawat jet. Saking cepatnya
gelombang ini, kapal yang berada di lautan sampai tidak terasa akan kehadiran
gelombang ini.
Sebaliknya, semakin mendekati ekosistem pantai, kecepatan
gelombang ini semakin menurun, hanya sekitar 35 hingga 50 kilometer per jam.
Namun, tingginya gelombang akan semakin naik, hingga mencapai 20 meter. Dengan
ketinggian yang sedemikian ini, maka gelombang tsunami dapat masuk ke daratan
hingga jarak puluhan kilometer. Inilah sekilas gambaran umum mengenai gelombang
tsunami.
Faktor- faktor Penyebab Tsunami
Tsunami merupakan sebuah bencana alam yang dahsyat. Tsunami
adalah gambaran ombak yang sangat besar yang menerjang hingga ke wilayah
daratan. Tidak bisa dipungkiri bahwa bagian daratan yang terkena sapuan ombak
akan luluh lantak karena kekuatan yang dimiliki oleh ombak tersebut. Terjadinya
tsunami ini biasanya tidak bencana alam tunggal. Maksudnya, biasanya tsunami
tidak datang sendiri dengan tiba- tiba. Namun biasanya ada yang menghantarkan,
sehingga terjadilah tsunami. Beberapa peristiwa alam menjadi penyebab
terjadinya tsunami. Hal- hal yang menghantarkan terjadi tsunami antara
lain adalah sebagai berikut:
1. Gempa Bumi bawah laut
Gempa bumi merupakan hal yang paling umum yang dapat menyebabkan
terjadinya tsunami. Gempa bumi yang dimaksud tentu adalah gempa bumi bawah laut
Gempa bumi bawah laut menimbulkan banyak getaran yang akan mendorong timbulnya
gelombang tsunami. Gempa bumi bawah laut merupakan penyebab mayoritas
terjadinya tsunamu di dunia. Hampir 90 persen kejadian tsunami di dunia ini
disebabkan oleh gempa bumi yang terjadi di bawah laut. Gempa bumi yang terjadi
dibawah laut ini merupakan jenis gempa bumi tektonik yang timbul akibat adanya
pertemuan atau tubrukan lempeng tektonik. Meski gempa bumi bawah laut
merupakan penyebab utama terjadinya tsunami, namun tidak berarti bahwa semua
gempa bumi bawah laut Sdapat menimbulkan tsunami. Gempa bumi bawah laut akan
menimbulkan tsunami apabila memenuhi beberapa syarat antara lain adalah sebagai
berikut:
Pusat gempa terletak di kedalaman 0 hingga 30 kilometer dibawah
permukaan air laut
Gempa bumi bawah laut yang berpotensi menimbulkan tsunami adalah
apabila pusat gempa berada di kedalaman antara 0 hingga 30 meter dibawah
permukaan air laut. Semakin dangkal pusat gempa, maka akan semakin besar
kesempatan untuk terjadi tsunami. Dengan kata lain semakin dangkal pusat gempa
bumi, maka peluang terjadinya tsunami juga semakin besar. Hal ini karena
getaran yang dirasakan juga semakin besar dan semakin kuat, sehinnga peluang
terjadinya tsunami pun juga semakin kuat.
Gempa yang terjadi berskala di atas 6,5 skala richter
Kriterian yang selanjutnya adalah gempa bumi yang terjadi harus
mempunyai kekuatan di atas 6,5 skala richter. Jadi misalnya ada gempa dangkal,
namun gempanya kecil, hal itu kemungkinan tidak akan memberikan peluang
terjadinya tsunami. Gempa yang terjadi dengan kekuatan minimal 6,5 skala
richter dianggap sudah mampu untuk mempengaruhi gelombang air laut, yang pada
akhirnya akan menyebabkan terjadinya tsunami. Pengalaman bencana yang terjadi
di Aceh pada tahun 2004 silam, gempa yang terjadi memiliki kekuatan sekitar 9
skala richter. Untuk mengetahui besar gempa digunakan alat pengukur
getaran gempa bumi.
Jenis sesar gempa adalah sesar naik turun
Kriteria lainnya yang juga mendukung terjadinya gelombang tsunami
adalah mengenai jenis sesar. Persesaran gempa yang dapat menimbulkan gelombang
tsunami adalah jenis persesaran naik turun. Adanya persesaran naik turun ini
akan dapat menimbulkan gelombang baru yang mana jika bergerak ke daratan, maka
bisa menghasilkan tsunami. Hal ini akan diperparah apabila terjadi patahan di
dasar laut, sehingga akan menyebabkan air laut turun secara mendadak dan
menjadi cikal bakal terjadinya tsunami.
Nah, itulah beberapa kriteria gempa yang dapat menimbulkan
tsunami. Gempa bawah laut yang tidak sesuai dengan kriteria di atas maka
peluang menimbulkan tsunami juga kecil.
2. Letusan gunung berapi bawah laut
Penyebab terjadinya tsunami yang selanjutnya adalah terjadinya
letusan gunung api yang ada di bawah laut. Lautan yang memenuhi dua per tiga
dari permukaan bumi ini menyimpan banyak sekali rahasia. Kita tidak tau banyak
mengenai rupa penampakan di bawah laut, bahwa sebenarnya tidak hanya daratan
saja yang mempuyai gunung aktif, namun juga bawah laut mempunyai banyak gunung
aktif. Beberapa gunung aktif yang ada di bawah laut bisa berpotensi meledak
atau erupsi sewaktu- waktu. Akibat adanya letusan yang besar atau kuat dari
gunung berapi bawah laut ini, maka menyebabkan terjadinya tsunami.
Salah satu peristiwa akbar yang menggambarkan kejadian tsunami
diakibatkan oleh letusan gunung berapi adalah di Indonesia, tepatnya di sebelah
barat pulau Jawa. Gunung Krakatau namanya, meletus pada tahun 1883. Peristiwa
ini menimbulkan gelombang tsunami yang dasyat sehingga menyapu bersih area di
sekitar Selat Sunda. Selain peristiwa gunung Krakatau, di Indonesia juga
terjadi letusan gunung Tambora pada tahun 1815 yang berada di Nusa Tenggara
Timur hingga megakibatkan terjadinya kepulauan Maluku. Indonesia merupakan
negara yang mempunyai banyak gunung api sehingga dijuluki Ring of Fire. Hal ini
membuat Indonesia harus selalu waspada karena letusan gunung berapi bisa
terjadi sewaktu- waktu.
3. Terjadiya longsor bawah laut
Penyebab gelombang tsunami selanjutnya adalah terjadinya longsor
dibawah laut. Tsunami yang disebabkan karena adanya longsor di bawah laut
dinamakan Tsunamic Submarine Landslide. Ternyata longsor tidak hanya terjadi di
daratan saja. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bentuk permukaan bawah
lait menyerupai daratan. apabila di daratan kita menemukan bukit dan jurang,
maka di dalam lautan pun juga demikian sehingga ada potensi terjadi longsir.
Longsir bawah laut ini pada umunya disebabkan oleh adanya gempa bumi tektonik
atau letusan gunung bawah laut. Getaran kuat yang ditimbulkan olehlongsir
inilah yang bisa menyebabkan terjadinya tsunami. Selain gempa bumi
tektonik dan letusan gunung berapi, tabrakan lempeng yang ada di bawah laut
juga bisa menyebabkan terjadinya longsor. Pada tahun 2008 dilakukan penelitian
di Samudera Hindia yang menyebutkan adanya palung laut yang membentang dari
pulau Siberut hingga ke pesisir Pantai Bengkulu yang mana apabila palung
tersebut longsor maka akan terjadi tsunami di pantai barat Sumatera.
4. Adanya hantaman meteor
Penyebab selanjutnya dari terjadinya tsunami adalah adanya
hantaman meteor atau benda langit. Benda langit yang jatuh ini tentu
saja benda langit yang berukuran besar. Meskipun jarang sekali terjadi, dan
bahkan belum ada dokumentasi yang menyebutkan adanya tsunami akibat hantaman
meteor, namun hal ini bisa saja terjadi. Seperti yang disimulasikan oleh
komputer canggih, bahwa apabila ada meteor besar (karena meteor kecil biasanya
akan habisa terbakar di atmosfer bumi) misalnya berdiameter lebih dari 1 kilometer
saja, maka dapat menimbulkan bencana alam yang dasyat. Mega tsunami yang
ditimbulkan memiliki ketinggian hingga ratusan meter. Kita bisa memprediksi apa
yang akan terjadi selanjtnya. Kelaparan akibat pertanian yang rusak dan
perubahan iklim, akan membunuh manusia di bumi secara massal. Selain karena
ukuran dari meteor, hal lain yang berpengaruh adalah kecepatan atau laju meteor
yang mencapai puluhan ribu kilometer per jam.utern belum ada dokumentasi yang
menyebutkan adanya tsunami akibat hantaman meteor
Dampak Bencana Tsunami
Bencana alam merupakan peristiwa sangat kejadiannya sungguh
sangat tidak diharapkan dan tidak dirindukan. Bagaimana tidak, bencana alam
hanya akan membawa dampak buruk, seperti kehilangan, kemiskinan, kelaparan, dan
kesedihan. Apapun jenis bencana alam yang di bumi, maka tidak ada satupun dari
mereka yang diharapkan kedatangannya olah manusia. seperti halnya bencana
tsunami ini. seperti jenis bencana alam lainnya, bencana tsunami juga
menimbulkan banyak sekali dampak atau kerugian. Beberapa dampak tsunami antara
lain adalah sebagai berikut:
1. Terjadi kerusakan dimana- mana
Dampak terjadinya tsunami yang pertama adalah terjadinya
kerusakan dimana- mana. Kerusakan yang dimaksud adalah kerusakan fisik baik
bangunan dan non bangunan. Gelombang besar yang timbul karena tsunami ini dapat
menyapu area daratan, baik daerah pantai maupun daerah- daerah di sekitarnya.
Kerusakan yang terjadi ini adalah di daerah yang terkena sapuan ombak.
Gelombang ombak yang berkekuatan tinggi ini dalam sekejap bisa meluluh
lantakkan bangunan, menyapu pasir atau tanah, merusak perkebunan dan persawahan
masyarakat, merusak tambak dan ladang perikanan, dan lain sebagainya. Kerusakan
yang terjadi ini akan menimbulkan banyak kerugian, terutama kerugian berupa material.
2. Lahan pertanian dan perikanan rusak
Gelombang tsunami yang dasyat juga dapat menyebabkan lahan
pertanian dan perikanan rusak. Gelombang tsunami dengan kekuatan yang besar
mampu menyapu bersih apa saja yang ada di daratan. Jangankan tanaman yang ada
di sawah, bahkan bangunan pun banyak sekali yang roboh. Selain itu ikan- ikan
yang ditanam di kolam perikanan juga akan tersapu oleh air dari gelombang
tsunami tersebut.
3. Menghambat kegiatan perekonomian
Kita sepakat bahwa semua bencana alam dapat mengacaukan kegiatan
perekonomian di suatu wilayah. Hal ini juga termasuk bencana tsunami. Kerusakan
dan kehilangan yang terjadi akibat gelombang tsunami akan melumpuhkan kegiatan
perekonomian sampai beberapa waktu. Tidak hanya itu saja, namun kerugian yang
disebabkan oleh tsunami mungkin akan menggantikan kegiatan produksi dan
perdagangan dalam waktu tertentu.
4. Kerugian material
Semua bencana alam dapat menimbulkan kerugian yang bersifat
materiil, termasuk juga gelombang tsunami. Kerugian material diantaranya karena
robohnya bangunan, rusak lahan pertanian dan perikanan, dan kehilangan harta
bendanya.
5. Kerugian spiritual
Selain kerugian yang bersifat material atau yang dapat diukur
dengan uang, bencana tsunami juga dapat menimbulkan kerugian spiritual. Yang
dimaksud dengan kerugian spiritual adalah kerugian yang tidak berupa harta
benda, namun lebih ke jiwa. Bagaimana seorang anak kecil akan tabah setelah
mengalami bencana alam yang besar, apalagi apabila ia kehilangan anggota
keluarganya, maka hal itu akan menimbulkan trauma di jiwa anak kecil. Akibatnya
anak tersebut harus menjalani beberapa terapi agar terbebas dari traumanya itu.
Bahkan hal seperti ini hanya dialami oleh anak kecil saja, namun juga orang
dewasa dan bahkan lanjut usia.
6. Menimbulkan bibit penyakit
Dampak selanjutnya dari bencana alam tsunami adalah timbulnya
bibit penyakit. Ketika gelombang laut yang tinggi meluluh lantakkan daratan,
maka yang akan kitemukan adalah benda- benda kotor, tanah yang berlumpur dan
sebagainya. Lingkungan yang tidak bersih akan meimbulkan bayak sekali bibit
penyakit. Apalagi jika ditambah dengan jasad- jasad makhluk hidup yang
meninggal, maka lingkungan akan semakin tidak sehat. Disamping itu, apabila
tinggal di pengungsian maka yang akan terjadi adalah timbulnya bibit penyakit
karena kurangnya saranan dan pra sarana.
Nah, itulah beberapa dampak terjadinya tsunami. Dampak- dampak
yang telah disebutkan di atas merupakan dampak jangka pendek. Selain dampak
jangka pendek, adalagi dampak jangka panjang yang akan kita rasakan, seperti
kondisi perekonomian daerah tersebut yang tidak stabil, dan masih banyak lagi.
Tanda- tanda Terjadinya Bencana Tsunami
Sebelumnya telah disebutkan diatas bahwa bencana alam tsunami
merupakan tipe bencana alam yang selalu dibarengi dengan tanda- tanda tertentu.
maka dari itulah terjadinya tsunami ini bisa diprediksi kejadinnya. Ada
beberapa tanda yang menandakan bahwa akan ada tsunami. Maka dari itulah
masyarakat harus waspada dan segera mengambil tindakan yang tepat. Beberapa
tanda akan terjadinya tsunami akan kita ketahui dalam artikel ini. berikut ini
merupakan beberapa tanda atau Ciri-ciri tsunami.
1. Terjadinya gempa atau getaran yang berpusat dari bawah laut
Terjadinya tsunami diawali oleh adanya gempa bumi atau semacam
getaran yang asalnya dari bawah atau dari dalam lautan. Gempa yang terjadi ini
tentu seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, yakni berpusat atau memiliki
kedalam kurang dari 30 kilometer dan getarannya melebihi 6,5 scala richter.
2. Air laut tiba- tiba surut
Setelah adanya gempa atau getaran, selanjutnya adalah surutnya
air laut secara tiba- tiba. surutnya air laut secara tiba- tiba ini
merupakan tanda- tanda yang paling jelas ketika akan terjadi tsunami. Semakin
jauh surut air laut,maka kekuatan tsunami yang akan terjadi akan semakin besar.
Dengan demikian ketika surut air ini terjadi maka langkah yang paling tepat
adalah segera melakukan evakuasi supaya tidak banyak korban yang jatuh.
Surutnya air laut ini sebenarnya karena disebabkan oleh permukaan laut turun
secara mendadak sehingga terdapat kekosongan ruang dan menyebabkan air laut
pantai tertarik. Dan ketika gelombang tsunami telah tercipta yang baru, maka
air akan kembali ke pantai dengan wujud gelombang yang sangat besar.
3. Tanda- tanda alam yang tidak biasa
Sebelum terjadinya tsunami, juga terdapat beberapa tanda alam
yang tidak biasa. Tanda- tanda alam yang tidak biasa ini seperti gerakan angin
yang tidak biasa, perilaku hewan yang aneh. Beberapa perilaku hewan yang aneh
ini contohnya adalah aktifnya kelelawar di siang hari, kemudian banyak burung-
burung terbang bergerombol (padahal biasanya tidak pernah terlihat), dan juga
beberapa perilaku binatang darat. Contoh di Thailand, sebelum terjadinya
tsunami, gajah- gajat Thailang saling berlarian menuju ke bukit untuk
menyelamatkan diri.
4. Terdengar suara gemuruh
Tanda akan etrjadinya tsunami yang selanjutnya adalah
terdengarnya suara gemuruh. Ada pengalaman oleh masyarakat yang mengalami
bencana tsunami tahun 2004 di Aceh, dimana beberapa saat sebelum tsunami
terjadi mereka mendengar suara gemuruh yang sangat keras dari dalam laut, yakni
seperti suara kereta pengangkut barang. Beberapa diantaranya juga mendengar
suara ledakan dari dalam lautan. Hal ini cukup menjadi suatu pertanda yang kuat
akan terjadinya bencana tsunami.
Itulah beberapa tanda terjadinya tsunami yang dapat kita lihat
sebelum tsunami terjadi. Tanda- tanda di atas merupakan tanda- tanda alam.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, maka diciptakan suatu
alat yang dapat digunakan untuk mendetersi terjadinya tsunami. Dengan demikian
kita dapat memperoleh informasi yang lebih akurat.
Upaya Penyelamatan Diri dari Tsunami
Ketika menghadapi suatu bencana, ada beberapa sikap yang
sebaiknya kita lakukan. Sikap tersebut haruslah tepat karena jika tidak maka
akibatnya akan fatal. Terlebih apabila bencana alam yang terjadi merupakan
bencana alam yang besar. Sikap yang tepat ini disebut juga dengan sikap
penyelamatan diri. Setiap jenis bencana alam mempunyai sikap penyelamatan diri
yang berbeda- beda. Hal ini karena resiko dan bahaya yang ditimbulkan juga
berbeda- beda pula. Demikian dengan bencana tsunami. Ketika kita sudah melihat
tanda- tanda akan terjadinya tsunami, maka langkah yang hasru segera kita ambil
adalah melakukan upaya penyelamatan diri.
Salah satu langkah yang bisa kita lakukan adalah berlari jauh
meninggalkan bibir pantai dan segera mencari tempat yang dirasa tinggi. dengan
demikian kita memberikan kesempatan kepada diri kita untuk menyelamatkan diri
dari gelombang tsunami.
Sumber : https://ilmugeografi.com
0 Response to "Pengertian, Penyebab, Dampak, dan Tanda-tanda Terjadinya Tsunami"