Alasan Kenapa Perekrutan Guru Tak Lewat Jalur CPNS
Kepala Badan
Kepegawaian Nasional (BKN) Bima Haria Wibisana angkat suara perihal seleksi
guru calon pegawai negeri sipil (CPNS) pada 2021.
Pemerintah memutuskan perekrutan guru tak lagi melalui mekanisme CPNS melainkan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Keputusan tersebut disepakati otoritas kepegawaian, serta otoritas pendidikan.
"Sementara ini bapak Menpan, bapak Mendikbud, dan kami sepakat bahwa untuk guru itu akan beralih menjadi PPPK. Jadi bukan CPNS lagi," ujar Bima seperti dikutip, Senin (4/1/2021).
Ke depan, menurut dia, pemerintah tidak akan menerima guru
dengan status CPNS, melainkan PPPK. Lantas, apa alasan pemerintah tak lagi
menerima guru dengan status CPNS?
"Kalau CPNS,
setelah mereka bertugas 4-5 tahun, biasanya mereka ingin pindah lokasi dan itu
menghancurkan kemudian sistem distribusi guru secara nasional. 20 tahun kami
berusaha menyelesaikan itu tapi tidak selesai dengan sistem PNS," kata
Bima.
"Jadi ke depan ini sistem ini akan diubah menjadi PPPK. Demikian juga
untuk tenaga kesehatan, dokter, dan lain-lain penyuluh itu juga akan statusnya
PPPK," lanjutnya.
Bima mencontohkan, beberapa
negara maju juga menganut sistem yang sama. Di mana jumlah PPPK di
negara-negara maju sekitar 70%-80%, sedangkan PNS hanya sekitar 20%.
"Dan untuk hal-hal yang bersifat pelayanan publik, status kepegawaian para
penyelenggaranya adalah PPPK. Jadi ke depan ini jumlah PPP3 di Indonesia
harusnya akan lebih banyak dibandingkan jumlah PNS," ujar Bima.
0 Response to "Alasan Kenapa Perekrutan Guru Tak Lewat Jalur CPNS "