Panduan Pembelajaran dan Asesmen Tahun 2025-2026
Panduan Pembelajaran dan Asesmen Tahun 2025 2026 merupakan dokumen yang berisi kerangka kerja pembelajaran mendalam, perencanaan pembelajaran dan asesmen, pelaksanaan pembelajaran dan asesmen, pengolahan dan pelaporan hasil asesmen, serta contoh- contoh yang dapat memandu pendidik dan pemangku kepentingan lain di satuan pendidikan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran serta asesmen.
Perencanaan pembelajaran merupakan aktivitas untuk merumuskan tujuan, langkah, dan asesmen pembelajaran, serta aspek lain yang menunjang pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran adalah kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi murid untuk berpartisipasi aktif, dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik, serta psikologis murid. Asesmen disebut juga penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar dan capaian perkembangan atau hasil belajar murid.
Dalam panduan ini, pembelajaran dan asesmen
merupakan satu siklus, di mana asesmen memberikan informasi tentang
pembelajaran yang perlu dirancang, kemudian asesmen digunakan untuk melihat
efektivitas pembelajaran yang berlangsung. Oleh karena itu, asesmen yang
diutamakan adalah asesmen formatif yang berorientasi pada perkembangan
kompetensi murid.
Pemerintah telah menetapkan Capaian
Pembelajaran yang menjadi rujukan utama dalam pengembangan dokumen perencanaan
pembelajaran. Panduan ini memfasilitasi proses berpikir dalam perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran yang dimulai dari menganalisis capaian pembelajaran,
merumuskan tujuan pembelajaran, dan mengurutkannya menjadi alur tujuan
pembelajaran. Dokumen ini juga memuat perencanaan serta pelaksanaan asesmen
yang dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengolahan, dan pelaporan hasil
penilaian atau asesmen. Panduan ini difokuskan untuk pembelajaran dan asesmen
intrakurikuler, sedangkan panduan kokurikuler disampaikan dalam dokumen
terpisah.
Sasaran Pengguna Panduan Pembelajaran dan
Asesmen PPA Tahun 2025 2026 adalah
• Pendidik,
panduan ini digunakan sebagai rujukan atau acuan dalam merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran dan asesmen.
• Kepala
Sekolah, panduan ini dapat menjadi acuan atas fungsi kepala sekolah sebagai
pemimpin pembelajaran (instructional leader). Sebagai pemimpin pembelajaran,
kepala sekolah menginspirasi para pendidik untuk berkolaborasi dan berinovasi
untuk menciptakan perubahan yang dimulai dari dalam kelas.
• Pengawas
sekolah/penilik, pengawas bersama kepala sekolah mendiskusikan dan
merefleksikan proses pembelajaran (bukan hanya terfokus pada administrasi),
serta memberikan inspirasi praktik baik pelaksanaan pembelajaran dan asesmen
dari sekolah lain. Pengawas juga dapat melakukan pendampingan kepada kepala
sekolah dan pendidik yang memerlukan konsultasi dalam menyelesaikan
permasalahan dan tantangan dalam pembelajaran.
• Komunitas
belajar, panduan ini berguna untuk bahan diskusi, memantik berbagai ide dalam
pembelajaran, dan lain-lain.
Pengguna dapat menjadikan panduan ini
sebagai salah satu referensi dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran,
serta melakukan asesmen. Pengguna terlebih dahulu perlu memahami kerangka kerja
pembelajaran mendalam dalam pembelajaran dan asesmen sebelum membaca bagian
teknis dalam perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen. Panduan ini
disusun secara adaptif terhadap kebutuhan pengguna, oleh karena itu pendidik
diberikan kebebasan untuk mengembangkan mekanisme, prosedur, dan contoh format
sesuai konteksnya masing- masing. Penting untuk diperhatikan bahwa pengembangan
tersebut tidak mengurangi standar dalam regulasi-regulasi yang ditetapkan oleh
Pemerintah.
Contoh-contoh yang dituangkan dalam panduan
ini hanya sebagai inspirasi bagi pengguna untuk menemukan gagasan-gagasan lain
yang lebih kreatif dalam merencanakan serta melaksanakan pembelajaran dan
asesmen.
Paduan ingi mengusung konsep pembelajaran mendalam. Sebagaimana diketahui pembelajaran mendalam dalam kerangka kerja pembelajaran mendalam didefinisikan sebagai pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara holistik dan terpadu. Kerangka kerja pembelajaran mendalam terdiri atas empat komponen, yaitu (1) dimensi profil lulusan, (2) prinsip pembelajaran, (3) pengalaman belajar, dan (4) kerangka pembelajaran
A. Dimensi Profil Lulusan
Pembelajaran
mendalam difokuskan pada pencapaian delapan dimensi profil lulusan, yaitu (1)
keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan YME, (2) kewargaan, (3) penalaran kritis,
(4) kreativitas, (5) kolaborasi, (6) kemandirian, (7) kesehatan, dan (8)
komunikasi. Dimensi profil lulusan merupakan kompetensi utuh yang harus
dimiliki oleh setiap murid setelah menyelesaikan proses pembelajaran dan
pendidikan. Delapan dimensi profil lulusan merupakan hasil dari capaian
pengetahuan, keterampilan, dan karakter. Di samping itu, delapan dimensi profil
lulusan menumbuhkembangkan lulusan yang memiliki kepemimpinan efektif yang
berintegritas, profesional, dan transformatif.
B. Prinsip Pembelajaran
Prinsip pembelajaran
menjadi landasan penting yang memastikan proses belajar berjalan efektif. Tiga
prinsip utama yang mendukung pembelajaran mendalam adalah berkesadaran,
bermakna, dan menggembirakan. Ketiga prinsip ini saling melengkapi dalam
membangun pembelajaran mendalam bagi murid. Ketiga prinsip pembelajaran
tersebut dilaksanakan melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga.
Dalam pandangan Ki Hajar Dewantara, keempat upaya tersebut adalah bagian
integral dari pendidikan yang membentuk manusia seutuhnya.
C. Pengalaman Belajar
Pembelajaran
mendalam memberikan pengalaman belajar kepada murid dengan memahami,
mengaplikasi, dan merefleksi. Pengalaman belajar yang diciptakan merupakan
proses yang dialami individu dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, sikap,
atau nilai. Pengalaman ini terjadi di berbagai lingkungan, seperti di sekolah,
tempat kerja, rumah, atau dalam kehidupan sehari-hari, dan melibatkan interaksi
dengan materi pelajaran, guru, teman sejawat, atau lingkungan. Dalam proses
pembelajaran, pengalaman belajar ini bukanlah aspek yang perlu dinilai secara
khusus, melainkan cara atau jalan yang ditempuh murid dalam mencapai tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
D. Kerangka Pembelajaran
Kerangka
pembelajaran merupakan panduan sistematis untuk menciptakan ekosistem
pendidikan yang mendukung pembelajaran. Fokus utama kerangka ini adalah
mendorong pembelajaran yang bermakna, reflektif, dan kontekstual melalui
praktik, lingkungan, dan kemitraan yang terencana.
Penerapan pembelajaran mendalam tidak hanya bergantung pada pendekatan kognitif, tetapi juga melibatkan empat komponen penting yang saling mendukung dan membentuk pengalaman belajar yang holistik bagi murid. Keempat komponen tersebut adalah praktik pedagogis, kemitraan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pemanfaatan teknologi digital
E. Prinsip Asesmen
Asesmen merupakan
bagian penting dalam proses pembelajaran. Prinsip-prinsip asesmen menjadi
panduan agar proses penilaian benar-benar mencerminkan pencapaian belajar murid
secara utuh, adil, dan bermakna. Asesmen tidak hanya menjadi alat untuk
mengukur hasil belajar, tetapi juga sebagai proses refleksi dan perbaikan serta
tindak lanjut dari pembelajaran yang mendukung perkembangan kompetensi murid
secara berkelanjutan. Dalam merencanakan dan melaksanakan asesmen, pendidik
perlu mengacu pada tiga prinsip asesmen dalam pembelajaran berikut ini.
Selengkapnya silahkan download dan baca Buku
Pedoman atau Petunjuk Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen Tahun 2025 2026
Link download Buku Panduan PPA Tahun 2025 2026
0 Response to "Panduan Pembelajaran dan Asesmen Tahun 2025-2026"